Aku punya sebuah kisah tentang teman,tentang sahabat,,,,ini cerita seorang Dini (nama palsu) yang periang dan ceria. dimalam yang membuatnya tak ingin lagi berteman dengan temannya ini adalah sebuah jeritan hati Dini:
“Aku adalah seorang cew yang bisa dibilang gampang bergaul,ceria, periang dan suka bercanda…sudah menjadi kebiasaan anak kos tiap malam nongkrong di kamar teman, semua kumpul di kamar salah satu temenku,sudah biasa pula kita membicarakan hal2 yang menarik, ngosip ngalor ngidul,ngomongin si A, si B,atau si C,kita bercanda saling ejek udah menjadi sebuah kebiasaan.Tapi tak tau mengapa aku dibentak sama temenku, mungkin dia tersingggung atas ucapanku atau apalah aku tak tau aku gak ngerasa salah, tapi dia marah ma aku mengusir aku dari kamarnya dengan mimik yang serius, jujur aku kaget banget,semua temen2 yang pada kumpul dsitu juga kaget, keramaian yang kamar yang tadinya renyah,bagaikan krupuk mlempem semuanya diam dan keheningan yang tercipta.dia deanga tatapanya yang tajam masih saja berbicara menatapku,dan mengusir aku keluar dari kamarnya, hampir saja aku mau berdiri aku mau keluar tapi dia tertawa terbahak-bahak dia telah mengerjaiku,,tapi jujur aku sangat sakit hati digituan, tapi aku bisa lihat tadi dia serius aku bisa melihat tatapan kebencianya padaku..dan sekarang dia tertawa seperti tanpa dosa membuat aku merasa menjadi pendosa yang salah,aku merasa menjadi seseorang yang sangat rendah,aku merasa tak dihargai,,jujur aku sakit hati jujur aku juga ingin marah jujur aku tak terima dengan kelakuanya walaupun itu hanya sebuah canda .Asal dia tau saja ayahku tak sedikitpun membentak aku seperti itu, pacarku juga tak pernah membentakku saat dia marah, sahabat dan teman- temanku sedikitpun tak ada yang berbuat sekasar itu padaku, aku benci dikasarin seperti itu, Candamu itu telah menggores luka dihatiku, dan sepertinya aku tak bisa berteman lagi dengan seorang teman yang kasar kepadaku,yang tidak menghargaiku,dan merendahkanku mulai detik itu aku tak pernah sekalipun datang kekamarnya,ataupun menegurnya”
Sebenarnya ini kisah nyata teman dari sebuah kejadian aku alami bersama teman-temanku, seandainya itu aku,,,itulah yang aku rasakan seperti yang Dini rasakan. Terkadang sebuah canda bisa melukai hati orang lain,sebuah canda bisa menjadi pisau tajam yang menikam, jadi kawan seharusnya kita menjaga canda kita, kata sebuah ungkapan mulutmu adalah harimaumu emang benar sebuah ungkapan itu, kata-kata yang keluar dari mulut kita harus kita jaga jangan sampai melukai hati teman kita.
Sebuah canda bisa menyebabkan masalah untuk kita, sekali kita menyakiti teman kita, kepercayaanya pada kita berkurang, apalagi untuk seorang Dini yang tak pernah diperlakukan kasar oleh orang lain dan aku bisa melihat sebuah konsekuensi dari sebuah canda itu, sejak itu aku lihat Dini tak pernah lage maen kekamar teman yang telah membentaknya, dia juga tak pernah menegur temanya itu walaupun dia telah minta maap padanya.
“jagalah ucapanmu,jagalah sikapmu,karena itu bisa menjadi awal dari masalahmu”
canda boleh asal jgan keterlaluan kali ya..
ReplyDeletemulutmu harimaumu :D
ReplyDeletebener gak ?
kesabaran emang ada batasnya
semua memang lebih baik yg lumrah aja, kalo terlalu berlebihan apalagi becanda pasti bisa buruk akibatnya...
ReplyDeleteseep,nice post
salam kenal
mampirlah di gubuk reotku.. ^.^
jadi ingat April Mop, saat orang2 kerjain orang2 lainnya untuk dijadikan bahan candaan.
ReplyDeleteApapun itu..semua ada etika adab aturannya, termasuk juga dalam bercanda.
Membaca postingan ini..saya pribadi beranggapan itu bukanlah candaan yang semestinya..karena bercanda itu maknanya membuat hati senang dan gembira, bukanlah membuat hati duka, sedih, apalagi merasa dipermalukan :)
nice share post..terimakasih sudah berbagi, semoga bisa menjadi pembelajaran bagaimana caranya bercanda dengan baik dan menyenangkan hati..salam
terima kasih2 koment2nya temann..hehehe :))
ReplyDelete