Saturday, August 20, 2011

Darsem berfoya-foya, salah siapa??

Uang memang bisa membuat segalanya berubah, bisa membuat orang lupa daratan. Siapa sih yang tidak terbuai dengan uang 1,2 M ditangan. Seandainya aku punya uang segitu aku akan beli rumah yang besar, aku mau beli mobil, aku mau beli motor aku akan beli sesuatu yang aku tidak punyai. Begitu juga dengan seorang Darsem dengan uang segitu besar yang mungkin tak pernah dia punya sebelumnya, apalagi Darsem pergi menjadi seorang TKI bekerja membanting tulang, sampai menangis darah hanya untuk mengangkat derajat hidupnya menjadi lebih baik. Menjadi sebuah kewajaran jika seorang yang punya uang sebanyak itu membelanjakan uangnya untuk membeli sesuatu yang dia inginkan

Tapi menjadi sebuah masalah jika uang itu bukan hasil dari usaha kita, Darsem mendapatkan semua uang tersebut dari keiklasan masyarakat indonesia yang bersimpati padanya. Uang yang di dapat secara tiba-tiba bagaikan mendapat durian runtuh. Seorang Darsem orang desa yang awalnya tak punya apa-apa menjadi seorang miliayader kaya raya. Berawal dari Darsem seorang TKI di Arab Saudi yang lolos dari hukuman pancung karena pembunuhan yang dilakukan kepada majikan yang akan memperkosanya, pembunuhan yang dilakukan dengan dalih pembelaan diri itu diganjar hukuman pancung oleh pemerintah Arab Saudi. Tetapi keberuntungan berpihak pada Darsem karena pemerintah membayar uang tebusan untuk nyawa Darsem. Semua itu tak lepas dari pemberitaan tentang sejumlah TKI yang akan dipancung di Arab Saudi yang ramai di perbincangkan dan berita tanah air tentang Ruyati yang telah dipancung karena membunuh majikanya menjadi topik utama di berbagai media.
Masyarakat yang selalu disuguhi berita-berita tentang Ruyati menjadi gerah dan melakukan berbagai respon mulai dari demontrasi, pemutusan hubungan diplomatis sampai penggalangan dana untuk menebus nyawa darsem yang bernilai 4,5 M. Masyarakat mengangap pemerintah lambat dalam menangani kasus Ruyati sehingga banyak masyarakat yang bersimpati dan mengumpulkan dana untuk penebusan nyawa Darsem yang juga akan di hukum pancung. Tetapi akhirnya pemerintah bertindak juga dengan menebus 4,5 milyar untuk penebusan nyawa Darsem.
Akhirnya Darsem bisa pulang ke Indonesia disambut dengan penuh kelegaan oleh masyarakat Indonesia. Sebuah stasuin TV telah menggalang dana yang rencanaya untuk penebusan Darsem telah terkumpul 1,2 milyar dari ketulusan masyarakat yang bersimpati padanya. Uang itu diberikan kepada Darsem. Bagaikan mendapatkan durian runtuh tentunya seorang darsem yang mungkin telah putus asa dan berpasrah karena nyawanya akan melayang tiba-tiba terselamatkan dan mendapatkan uang sebanyak itu. Bagi Darsem yang notabanenya orang desa yang tak punya apa apa mendapatkan uang sebanyak itu adalah sebuah ujian juga baginya. Bagaimana dia bisa memanfaatkan uang dari simpati masyarakat Indonesia itu.

Simpati masyarakat terhadap Darsem kini telah menjadi cemooh dan caci maki, pasalnya uang yang diberikan stasiun TV tersebut digunakanya untuk kepentingan sendiri, membeli perhiasan sampai ada yang bilang toko emas berjalan, dan membangun rumah yang seharga lebih dari 50 juta. Terselamatkanya darsem dari hukuman pancung tak lepas dari pemberitaan tentang ruyati yang selalu di perbincangkan masyarakat untuk itu Darsem disarankan memberikan santunan kepada keuarga Ruyati tapi sungguh ironis dengan uang sebanyak itu dia hanya memberikan 20 juta saja kepada keluarga Ruyati kekecewaan itu tidak hanya terlihat dari keluarga Ruyati tetapi juga masyarakat. Gunjingan dan memberitakan mulai hangat kembali dengan perbuatan Darsem yang dianggap sebagai kacang lupa kan kulitnya itu.
Kalo sudah seperti ini kita akan menyalahkan siapa?
Darsem yang notabanenya adalah rakyat jelata yang maap mungkin tidak berpendidikan, bila mempunyai uang 1,2 M ditangan, pasti itu yang akan dia lakukan dia tidak berpikiran luas untuk memanage uang itu untuk dimanfaatkan dengan baik, membuat lembaga yang menaungi para TKI mungkin. TKI yang mendapatkan kekerasan dari majikannya seperti nasib Sumiati yang disiksa yang gempar menjadi memberitakaan di banyak media setahun yang lalu Karena banyak TKI seperti Sumiati yang perlu mendapatkan perlindungan dari kita masyarakat Indonesia.
Dan seharusnya panitia stasiun TV yang menggalang dana itu bisa memanage uang tersebut agar dimanfaatkan sebaik-baiknya. Memang benar dana itu adalah untuk Darsem, tetapi kalau pemanfaatanya tidak benar menjadi sebuah kekecewaan bagi masyarakat yang menyumbangkan tentunya. Dana itu diberikan 200 atau 300 juta untuk Darsem itu sudah cukup dan sisanya bisa dimanfaatkan dengan sebaik2nya untuk membuat lembaga yang menaungi para TKI yang kurang beruntung. Mereka orang-orang pinter kenapa tidak berfikiran seperti itu?

Disini Darsem juga adalah korban yang seharusnya tidak di cemooh, Darsem adalah korban ketidakberdayaan manusia atas kemilau harta dan kekayaan, begitu pula para koruptor yang tidak berdaya dan tidak puas dengan harta yang dimilikinya selalu berharap lebih dan lebih karena mereka menganggap uang adalah Tuhan yang selalu disembah oleh manusia.

4 comments :

  1. Parah juga ya... trus yang salah siapa mbak? Hehe

    ReplyDelete
  2. wah saya juga bingung yg salah sapa yang pasti bukan saya lohhh..hahaha

    ReplyDelete
  3. Memang harus ditelaah lagi kasusnya baik2. Sebenarnya cara Darsem melakukan pembunuhan itu juga serem loh. Ngga selamanya warga negara kita sudah pasti tidak salah.

    ReplyDelete
  4. Assalamu alaikum wr.wb.
    Anda berjalan lurus ke jalan yang tepat untuk menuju kekayaan yang sebenarnya. Karena pada hakekatnya setiap manusia bisa menjadi kaya, hanya saja terkadang mereka tidak tahu atau salah jalan. Banyak orang menganggap bahwa miskin dan kaya merupakan bagian dari takdir dari Tuhan. Takdir macam apa..?
    Tuhan tidak akan memberikan takdir yang buruk terhadap kita, semua cobaan yang Tuhan berikan merupakan pembuktian seberapa kuat Anda bertahan di dalamnya. Tuhan tidak akan merubah nasib Anda jika Anda tidak berusaha untuk merubahnya. Dan satu hal yang perlu Anda ingat, “Jika Anda terlahir miskin itu bukan salah siapapun, namun jika Anda mati miskin itu merupakan salah Anda.”
    Kini saya sudah buktikan ramalan spritual Mbah Suro itu benar-benar nyata.
    >> TOGEL
    >> PESUGIHAN DANA GHAIB TAMPA TUMBAL Tlpn: +6282354640471 & 082354640471
    Buktikan dan kami yakin anda akan bisa berhasil..

    ReplyDelete

koment..dong dong dong!!!!

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com